CIREBON, (KC Online).-

Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap proyek peningkatan ruas jalan yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 39 miliar, Selasa (2/10/2018).

Hal itu dilakukan guna melihat progres pembangunan trotoar, drainase dan pengaspalan jalan di Kota Cirebon. Sidak berlangsung di sejumlah titik seperti Jalan Wahidin, Jalan Evakusi dan Jalan Drajat Kota Cirebon.

Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno mengatakan, dari ketiga titik pembangunan trotoar masih berjalan, namun masih ada beberapa kendala. Oleh karenanya, dinas terkait harus intens melakukan pengawasan dan pelaporan agar berjalan sesuai dengan mekanisme.

“Seperti di Jalan Evakusi ada kabel yang kedalamannya tidak memenuhi. Ini yang menghambat pekerjaan. Sehinga semuanya harus dicermati dengan baik dan benar,” ujar Agung di sela sidak kepada wartawan.

Kemudian untuk di Jalan Drajat, lanjut Agung, kendala yang dihadapai yaitu beton bekas pondasi reklame yang padat. “Untuk yang di Jalan Wahidin, saya kira harus dipercepat pembangunannya. Karena terget mereka sampai Desember, namun pihaknya menjanjikan di bulan November sudah selesai,” ungkapnya.

Menurut Agung, dari segi material yang digunakan untuk pembangunan trotoar di Jalan Wahidin seperti yang kita lihat sudah cukup memadai. Namun tinggal operasional dan pengerjaan yang diharuskan sesuai dengan mekanisme yang ada.

“Namun masalah yang di Jalan Evakuasi pun masih menunggu pengeringan beton untuk saluran air. Perkiraan pengeringan beton  ini masih menunggu satu minggu lagi,” terang dia.

Disisi lain, pihaknya meminta kepada pelaksana proyek untuk bisa memperhatikan kesalamatan bagi pengguna jalan. “Serta pekerja yang melakukan pembangunan trotoar harus safty seperti pakai sepatu, helm dan lainnya. Sehingga hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisasi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pejerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cirebon, Hanry David yang turut serta mengawal berlangsungnya sidak menjelaskan, terkait dengan safety pekerja pihaknya sudah menyampaikan untuk selalu menggunakan perlengkapan. Sehingga pengerjaan bisa berjalan sesuai target dan capaian.

“Karena ini kan pekerjaannya dilakukan di pinggir jalan. Jadi memang jika  di pinggir jalan lebih berisiko dan harus diperhatiakn betul SOP-nya. Kami akan jalankan perintah itu,” ujarnya.

Namun, kata Hanry, dalam kebiasaan sehari-hari pekerja pembangunan trotoar ini masih belum patuh, tetapi akan terus diingatkan kembali. Hanry mengatakan, untuk pembangunan trotoar dan jalan di lima ruas di Kota Cirebon menggunakan DAK  dan telah dianggarkan untuk bisa selesai akhir tahun 2018.

“Kalau ditotal semua (trotoar dan jalan) untuk biaya pekerjaannya saja ya mencapai kurang lebih Rp 35 miliar lebih. Peruntukannya ada  di lima ruas titik yang tersebar di Kota Cirebon,” jelasnya.

Henry menegaskan, target pekerjaan pembangunan trotoar di lima ruas ini sampai bulan Desember 2018, dan mulai dilakukan pengerjaan pada bulan Agustus. “Namun kita harapkan akhir November selesai. Tetapi memang masa kontraknya sampai bulan Desember,” akunya.

Sementara itu, Komisi II juga telah menjadwalkan akan memanggil pihak DPUPR dan pemborong proyek guna menindaklajuti informasi adanya beberapa staf DPUPR yang mundur dari pekerjaan DAK tersebut.(C-13)

Sumber : kabar-cirebon.com

By master